Adsense Indonesia
Home » , , » Asteroid Besar Akan Tabrak Bumi? NASA:Berdoalah

Asteroid Besar Akan Tabrak Bumi? NASA:Berdoalah

Written By Getaran Ilmu on Rabu, 27 Maret 2013 | 02.38

detail berita
Ilustrasi asteroid besar menghampiri Bumi (Foto: Kexue)
CALIFORNIA - Kepala badan antariksa Amerika Serikat NASA, Charles Bolden mengungkapkan bagaimana pihaknya dapat menangani asteroid besar yang kabarnya akan menghampiri Bumi. Batu luar angkasa ini kini diprediksi sedang menuju tepat di atas langit New York City.

Dalam kondisi demikian, Charles mengungkap bahwa semua pihak harus berdoa. Selain itu, pihaknya berharap agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan akibat kemungkinan ancaman asteroid tersebut.

Dilansir Reuters, Rabu (20/3/2013), Bolden mengatakan, ini adalah tentang semua Amerika Serikat atau siapapun dalam hal ini, yang bisa melakukan sesuatu tentang asteroid yang kini dikabarkan berada dalam jalurnya dengan Bumi. Bolden mengungkap hal ini kepada anggota parlemen di House of Representatives Science Committee Amerika Serikat pada Selasa (19/3).

Peristiwa mendaratnya benda luar angkasa atau meteor pernah terjadi beberapa waktu lalu di Rusia. Meteor ini diestimasi memiliki ukuran diameter 55 kaki (17 meter) yang menimbulkan korban luka-luka hingga 1.500 penduduk akibat gelombang kejut yang memecahkan kaca serta merusak bangunan.

Peristiwa ini, menurutnya adalah bukti bahwa manusia hidup dalam sistem tata surya aktif dengan benda-benda yang berpotensi berbahaya. Eddie Bernice Johnson dari Texas Democrat mengungkapkan, asteroid-asteroid ini telah menghampiri Bumi dengan frekuensi mengejutkan.

"Kami sangat beruntung bahwa peristiwa bulan lalu itu hanya suatu kebetulan sederhana ketimbang bencana," kata Committee Chairman Lamar Smith. NASA menemukan dan menelusuri sekira 95 persen dari objek luar angkasa yang mendekati Bumi.

Dari sekian asteroid yang terdeteksi, asteroid terbesar memiliki lebar diameter 1 kilometer. "Sebuah asteroid sebesar itu, satu kilometer atau lebih besar, adalah masuk akal untuk dapat mengakhiri peradaban," tutur John Holdren, Science Advisor Gedung Putih.


Sumber Referensi : Okezone

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.