(aviationweek.com)
Perusahaan bernama Swiss Space System (S3) itu akan menggabungkan desain NASA yang digunakan selama beberapa dekade ini dalam peluncuran satelit mungil ke orbit dengan menggunakan pesawat penumpang sebagai titik lepas landasnya.
S3 akan melepas muatan berukuran mungil melalui Airbus A300 yang diterbangkan dengan pesawat tanpa awak yang juga berukuran mini, dan bersayap.
Dengan menggunakan Airbus A300 yang relatif murah dan umum sebagai tahap awal peluncuran, S3 meniru Orbital Systems, yang selama ini memakai Lockheed L1011 sebagai landas pacunya untuk melepas lebih dari 40 roket Pegasus.
Tapi, tidak seperti Pegasus yang ditempel di perut pesawat bekas, S3 akan membawa satelit di punggung A300, seperti pesawat 747 milik NASA yang membawa pengorbit ruang angkasa.
Untuk mewujudkan desain ini, S3 mengaku telah merangkul sejumlah investor dan sponsor, yang dirahasiakan identitasnya. Namun, desain baru pesawat ini dijadwalkan meluncur pertama kali pada tahun 2017 mendatang.
Perusahaan akan menggunakan salah satu bandara di Payerne, Switzerland, sebagai landasan utama untuk melepas Airbus A300 ke angkasa. Kebetulan, Payerne adalah "rumah" bagi Solar Impulse, yang akan menggelontorkan pesawat berbasis panel surya ke sejumlah maskapai Amerika Serikat pada musim ini.
Pada proses peluncurannya, pertama-tama Airbus A300 akan membawa pesawat ruang angkasa mini pada ketinggian 33.000 kaki (10 km), dan melepaskannya ke luar angkasa dengan bantuan roket hingga mencapai ketinggian 262.000 kaki (80 km).
Roket berikutnya akan menghempaskan pesawat mini seberat 250 kilogram ke lintasan orbit, sekaligus menjadi destinasi terakhir, pada ketinggian 420 mil (700 km).
Pesawat Airbus A300 lantas akan kembali mendarat dan bersiap-siap untuk mengantarkan muatan berikutnya ke luar angkasa.
Jangan lupa kungjungi link berikut guys, terpercaya seluruh Indonesia.
BalasHapusMakasih buat pemilik situs, Izin share yaa, sukses selalu
https://app.tettra.co/