(blogit.yle.fi)
Temua ini muncul setelah diadakan studi observasi dari pesawat ruang angkasa NASA, Cassini, yang mengorbit di Saturnus. Dari hasil pencitraan yang dikumpulkan, kuat dugaan bahwa cincin planet serta bulannya terbentuk bersamaan dengan pembentukan badan planet-planet di sistem Tata Surya, sesaat setelah Matahari mengawali kehidupan.
"Mempelajari sistem Saturnus, membantu kita memahami secara kimia dan fisika evolusi dari seluruh Tata Surya kita," ujar seorang ilmuwan Cassini, Gianrico Filacchione dari Italy National Institute for Astrophysics di Roma.
"Kami paham, bahwa untuk memahami evolusi ini kami tidak hanya mempelajari bulan atau cincin sebagai satuan, tapi melihat bagaimana hubungan keduanya terjalin," jelas dia.
Filacchione dan timnya menganalisa data dari yang terlihat oleh Cassini dan pemetaan inframerah dari Spectrometer atau VIMS, untuk memahami penyaluran air es dan warna di seputar cincin Saturnus dan bulan-bulan di sekitarnya.
Perbedaan warna pada cincin dan bulan menandakan bukti materi organik bukan air. Sementara air es adalah petunjuk penting linimasa yang membentuk formasi sistem Saturnus, kata para peneliti.
Pengamatan dari VIMS menunjukkan, bahwa banyak air es di sistem Saturnus yang terbuang akibat komet atau aktivitas lainnya, yang membawa peneliti sampai pada kesimpulan: air es terbentuk bersamaan dengan Tata Surya.
0 komentar:
Posting Komentar